Bersyukur.
Iya, tak akan pernah ada lelahnya jika berbicara mengenai satu kata diatas.
Foto ini adalah foto yang saya ambil sewaktu balik ke jogja setelah idul adha bersama keluarga di PMDG Ponorogo.
Foto ini adalah foto yang saya ambil sewaktu balik ke jogja setelah idul adha bersama keluarga di PMDG Ponorogo.
Karena mengejar kuliah pagi, saya harus naik bus sekitar jam 3 dini hari.
Lalu apa yang menarik dari foto ini?
Ramai. Iya. Ramai. Bahkan mungkin teramat sangat ramai.
Tentu saja tidak seperti ruang kuliah yg meskipun ramai, tempat duduk antara laki-laki dan para perempuan dibuat terpisah. Sirkulasi udara pun dibuat dan dirancang sedemikian rupa demi kenyamanan dalam proses KBM.
Ya, kembali lagi. Ramai.
Lalu apa yang membuatnya ramai?
Ternyata 95% penunpang bus adalah mereka yang sedang berangkat kerja.
Mereka yang masih tetap ringan melangkahkan kaki untuk mencari nafkah.
Ada yang turun di kantor, di pasar, di sekolah, di kampus, di pabrik, dan masih banyak yang lainnya.
Setelah menunggu beberapa jam berdesakan, berdiri, dan merasakan sesaknya di dalam bus yang padat, mereka masih harus melaksanakan pekerjaan masing-masing. Bahkan hingga petang. More than 12 hours, guys.
Sure? Yes i am. Begitulah kata mereka.
Para penumpang pun bermacam-macam, tentu saja kita tidak tahu bagaimana suasana hati mereka masing-masing ketika menjalani rutinitas dipagi itu.
Mungkin saja ada yang bahagia, antusias, optimis, jatuh cinta, bete, lelah, bosan, sedih, patah hati, pesimis,dan lain sebagainya.
Lalu, kira-kira pelajaran apa yang bisa dipetik?
Ya, benar. Pandailah bersyukur.
Meskipun dengan berbagai keterbatasan materi maupun fasilitas, masih banyak sekali org yang melangkahkan kaki keluar rumah untuk bekerja dengan niat karena Allah ta'ala.
Then, what about us?
*merenung*
*merenung*
Yogyakarta, 26 September 2015

No comments:
Post a Comment